Prospek Geofisika
Geofisika merupakan salah satu disiplin keilmuan SAINTEK yang menggunakan prinsip Fisika dan Matematika untuk mempelajari ilmu kebumian terutama sub-surface dari permukaan tanah hingga ke inti bumi. Ilmu Geofisika memberikan kontribusi yang sangat penting dalam pemanfaatan sumber daya alam kebumian, serta bidang terapan geoteknik dan lingkungan berupa:
- Ekskplorasi dan Eksploitasi Minyak-Gas bumi, mineral misalnya emas, tembaga, perak , nikel, aluminium dan sejumlah mineral lainnya.
- Selain itu ilmu geofisika berperan penting dalam eskplorasi air tanah bagi daerah-daerah yang minim sumber air bersih.
- Bahaya geologi seperti gempa bumi, gunung api, tzunami, longsor juga menjadi domain disiplin ilmu geofisika .
- Dalam bidang konstruksi sipil geofisika berperan penting dalam penentuan profil struktur tanah yang sangat esensil bagi para ahli geoteknik dan rekayasa sipil untuk menentukan safety-factor keamanan bangunan konstruksi sipil.
- Bidang Arkeologi yang bertujuan untuk memetakan bangunan purba atau mendeteksi barang-barang peninggalan purbakala yang sudah tertutupi sedimentasi.
- Bidang lingkungan terutama pemetaan polutan atau pencemaran yang terjadi pada tanah dan air tanah.
- Berbagai studi bawah tanah antara lain pemetaan jalur pipa, adanya lubang atau bunker bawah tanah, tangki bawah tanah dan banyak lagi yang terkait dengan studi bawah permukaan tanah.
Untuk menjadi seorang profesional geofisika diperlukan pengetahuan dasar Fisika dan Matematika, Geologi, Skill Komputasi untuk prosesing dan pemodelan serta penguasaan teknologi peralatan untuk pengukuran di lapangan. Pekerjaan seorang geofisika memberikan keseimbangan bekerja out-door di lapangan dan in-door atau di kantor untuk aktivitas prosesing data dan pemodelan atau pekerjaan laboratoriumn serta pembuatan laporan.
Geofisika Perminyakan
Metode Seismik merupakan metode utama eksplorasi hydrocarbon dalam memperoleh informasi struktur dan stratigrafi sedimen dan kadang dapat memberikan informasi lokasi hydrocarbon secara langsung dalam data seismik berupa direct hydrocarbon indicator.
Metode Geofisika yang lain untuk eksplorasi minyak dan gas bumi menggunakan Metode Gravity dan Geomagnetik yang mengukur variasi graviti dan medan magnetik untuk memperoleh gambaran geologi dari suatu cekungan.
Deskripsi dari data pemboran dapat dipelajari dengan dukungan Mata Kuliah Petrofisika dan Well-Logging. Konsep geologi deposisi minyak bumi disajikan dalam Mata Kuliah Sedimentologi dan Stratigrafi, Struktur Geologi, Geologi Minyak dan Gas Bumi.
Secara khusus juga terdapat opsi Mata Kuliah Geologi Kutai Basin yang merupakan salah satu cekungan minyak di Kaltim yang sudah memproduksi migas lebih dari satu abad.
Geofisika Mineral dan Pertambangan
Metode Geofisika dalam eksplorasi mineral telah memiliki sejarah sukses dalam mendeteksi mineral pada tahap awal eksplorasi terutama dalam kaitannya dengan struktur dan alterasi dari proses mineralisasi.
Metode magnetik bermanfaat untuk mendeteksi anomali magnetik yang terindikasi adanya mineralisasi. Anomali magnetik dapat berasosiasi dengan alterasi mineral magnetik dalam batuan induk dalam suatu endapan hydrothermal. Metode magnetik efektif digunakan dalam eksplorasi emas yang terbentuk dari batuan mafic vulkanik yang memiliki nilai magnetik yang tinggi jika dibandingkan dengan batuan felsic, metamorfik serta meta sedimen yang cendrung bernilai magnetk yang rendah.
Metode Gravity merupakan metode yang dapat memetakan adanya mineral-mineral berat yang terdapat dalam batuan induk yang relatif massa jenisnya lebih ringan. Metode ini dapat memetakan anomali endapan mineral Iron Oxide Copper Gold (IOCG), bijih besi, endapan Skarn serta kuba garam yang terkait dengan jebakan minyak dan gas bumi. Metode radiometric yang diukur dari udara mengunakan mineral Potasium, Thorium dan Uranium juga merupakan salah satu metode untuk eksplorasi mineral. Radiometric anomali tinggi dapat berasosiasi dengan vein ephithermal karena adanya alterasi potassium.
Mineral deposit dikontrol oleh adanya rekahan dan patahan yang akan mempengaruhi bertambahnya porositas dari batuan induk atau host rock yang cendrung rendah nilai resistivitasnya. Proses alterasi umumnya meningkatkan porositas pada host rock selama argilization dan propylitization, tetapi sebaliiknya porositas mungkin berkurang jika yang terjadi adalah silicification.
Metode Induced Polarization umum digunakan untk eksplorasi mineral sulfida. Respon polarisasi pada mineral sulfida merupakan fungsi kompleks dari elektro-kimia yang disebakan oleh adanya aliran arus injeksi. Sejumlah parameter yang mempengaruhi antara lain porositas batuan induk, ukuran butir, tingkat saturasi, density dan kandungan mineral sulfida.
Geofisika Teknik dan Lingkungan
Terapan geofisika pada bidang geoteknik dan lingkungan meliputi soil studi untuk kajian tanah sebelum pembuatan pondasi kontruksi sipil, slope stability untuk studi longsoran, pipa atau tangki bawah tanah, polutan atau kontaminan khususnya limbah bawah tanah, UXO, dan sejumlah permasalahan bawah tanah yang dekat dengan permukaan atau near surface geophysics.
Metode Seismik Refraksi Tomografi (SRT) dan Multichannel Analysis of Surface Wave (MASW) merupakan metode seismik dangkal yang digunakan untuk studi geoteknik. Metode ini menghasilkan profil kekerasan dan kekuatan tanah berdasarkan hasil seismic velocity Vp dan Vs. Vp dapat diasosiakan dengan tingkat kekerasan tanah sedang Vs dapat dikorelasikan dengan soil stiffness.
Metode Resitivity dan IP merupakan metode yang banyakdikenal masyarakat baik untuk studi air tanah maupun untuk studi kelistrikan tanah yang terkait dengan soil resistivity serta chargeablity. Metode ini dapat membantu dalam memetakan kondisi air tanah–atau water tabel serta untuk membedakan stratigrafu tanah berupa clay, sandstone, limestone, coal dan jenis litologi lainnya.
Metode Ground Penetrating Radar atau GPR menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memetakan kondisi bawah tanah berupa patahan, lubang bawah tanat, bunker, pipa, tangki serta beberapa aspek kondisi tanah bawah permukaan.