Geolistrik dan IP

Metode geolistrik yang sekarang berkembang dengan nama Electrical Resistivity Tomography digunakan untuk mengukur resistivitas batuan bawah permukaan.. Metoda ini menggunakan sumber arus (transmitter) yang diinjeksikan kedalam tanah melalui dua buah elektroda arus yang diberi notasi A B kemudian beda potensial tegangan diukur di permukaan dengan dua elektroda penerima (receiver) yang diberi notasi M N. Besarnya beda potensial diantara kedua elektroda tersebut selain tergantung pada besarnya sumber arus yang digunakan juga tergantung pada jarak antar elektroda (Hendrajaya 1990). Resistivitas yang terukur bukanlah resistivitas sebenarya (true resistivty) melainkan resistivitas semu (apparent resistivty). Walaupun nilai resistivitas dapat memberikan indikasi jenis satuan batuan litologi bawah permukaan namun nilai resistivitas bukanlah merupakan nilai yang unik, sehingga dalam penafsiran diperlukan pengetahuan geologi setempat atau dukungan data pemboran. Perbedaan nilai resistivitas bawah permukaan adalah representasi dari perbedaan kandungan air dalam batuan, litoloogi dan tingkat pelakupam batuan.

Nilai Resitivitas dari beberapa jenis batuan dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Citra resistivitas menghasilkan kontras nilai resistivitas yang dapat memberikan informasi tentang litologi atau struktur geologi bawah permukaan. Berikut hasil lapangan geologi dan citra hasil pengukuran 48 electrical resistivity tomography yang menggambarkan seam batubara bersesuaian antara data geologi dengan data resistivitas