Yudisium Gelombang III Tahun 2025: Jelajah Bawah Permukaan, Implementasi Riset Geofisika Unmul dalam Mitigasi Bencana dan Eksplorasi Sumber Daya Strategis

Program Studi Geofisika, FMIPA Universitas Mulawarman dengan penuh kebanggaan melepas para mahasiswa terbaik yang telah menyelesaikan studi mereka dengan prestasi akademik dan riset membanggakan pada Yudisium Gelombang III Tahun 2025. Momen ini menjadi tonggak penting yang menandai keberhasilan akademik sekaligus kontribusi nyata melalui penelitian-penelitian aplikatif di bidang geosains. Tidak hanya unggul dari sisi capaian nilai, para lulusan juga menghasilkan karya ilmiah yang inovatif dan relevan untuk menjawab tantangan di bidang geofisika, lingkungan, energi, serta kebencanaan.     . Berikut adalah profil singkat mahasiswa lulusan beserta topik penelitian mereka:

  1. Fransiska Polikartin Tada Rebong (Angkatan 2018) — “Identifikasi Rembesan Air pada Bendungan H. M. Ardhans Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner Schlumberger.Penelitian ini berfokus pada deteksi potensi kebocoran/ rembesan bendungan untuk mendukung keselamatan infrastruktur sumber daya air. Pemetaan zona rembesan dapat digunakan untuk menyusun prioritas perbaikan dan inspeksi, mendukung rencana pemeliharaan berkala, serta menjadi pertimbangan pengaturan operasi bendungan (misalnya elevasi muka air dan sistem drainase) guna menurunkan risiko kegagalan struktur dan menjaga keandalan pasokan air.
  2. Rizky Fadillah (Angkatan 2020) — Kajian Zona Kerentanan Longsor Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan Metode Geolistrik Resistivitas (Studi Kasus: Desa Giri Agung, Kecamatan Sebulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur).Penelitian ini menggabungkan peta SIG dengan data bawah permukaan dari geolistrik untuk memetakan tingkat kerentanan longsor per zona. Informasi kerentanan menjadi dasar penataan ruang dan perizinan lahan, penetapan prioritas perkuatan lereng dan drainase, penempatan rambu serta jalur evakuasi, penentuan lokasi bangunan penting (sekolah, fasilitas kesehatan), hingga arahan titik pemasangan sensor/monitoring dini. Dokumen peta kerentanan ini membantu pemerintah desa dan BPBD menyusun rencana mitigasi yang terukur serta program sosialisasi warga di area rawan.
  3. Vety Zania Rahvita (Angkatan 2020) — Identifikasi Struktur Bawah Permukaan di Area Sumber Air Panas Kelurahan Dondang, Kecamatan Muara Jawa Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole–Dipole.Penelitian ini memetakan sebaran resistivitas untuk mengenali jalur rekahan/pori pembawa fluida panas, batuan penutup (cap rock), serta zona upflow–outflow. Pemetaan resistivitas dan struktur memungkinkan penentuan titik prospek pengeboran dangkal, perancangan sistem pemanfaatan langsung, penetapan zona lindung demi menjaga debit dan kualitas, serta penyusunan pemantauan suhu–debit yang sederhana untuk deteksi dini gangguan.
  4. Andika Andri Kurniawan (Angkatan 2020)  —Analisis Kestabilan Lereng pada PT X Menggunakan Finite Element Method (FEM).Penelitian ini mensimulasikan kondisi lereng untuk mendapatkan faktor keamanan, pola bidang gelincir kritis, serta respons lereng terhadap hujan, perubahan muka air tanah, dan aktivitas tambang. Hasil pemodelan mendukung penentuan kemiringan dan tinggi jenjang, pengaturan drainase–dewatering, pemilihan opsi perkuatan, penetapan jarak aman bagi hauling road, serta perencanaan pemantauan (prisma/GBInSAR) dan TARP untuk prosedur cepat ketika risiko bertambah.
  5. Sasmitha (Angkatan 2021) — Estimasi Volume Stockpile Batubara Berdasarkan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Total Station.Penelitian ini memadukan fotogrametri udara (UAV) dan survei total station untuk membentuk model permukaan tumpukan dan menghitung volume dengan ketelitian lebih baik. Informasi volume digunakan untuk kontrol stok harian/bulanan dan rekonsiliasi dengan data timbangan, mendeteksi selisih atau kehilangan material, merencanakan penataan yard dan rute alat berat serta menentukan kebutuhan pemindahan material.
  6. Adinda Hasiseh Indriansyah (Angkatan 2021) — Analisis Seismisitas dan Periode Ulang Gempa Berdasarkan Data Gempabumi Periode Waktu 1920–2024 di Wilayah Sesar Sangkulirang.Kajian ini memetakan pola kejadian gempa dan memperkirakan periode ulang pada segmen sesar setempat. Informasi tersebut dipakai untuk pembaruan peta bahaya, acuan desain struktur dan peninjauan ulang standar bangunan, penentuan prioritas penguatan infrastruktur, perencanaan jalur evakuasi dan titik kumpul, serta penempatan sensor/monitoring pada zona yang paling aktif.
  7. Arya Bagus Santoso (Angkatan 2021) — “Identifikasi Potensi Akuifer Air Tanah dan Penentuan Lokasi Sumur Bor di Daerah Bayur, Kelurahan Sempaja Utara, Kota Samarinda Menggunakan Metode Vertical Electrical Sounding (VES) dan Magnetotelluric (MT).” Kajian ini menggabungkan VES dan MT untuk memetakan lapisan pembawa air, memperkirakan kedalaman–ketebalan akuifer, serta membaca indikasi kualitas air lewat nilai resistivitas. Hasil pemetaan digunakan untuk menentukan titik sumur bor yang paling prospektif, memilih kedalaman saringan (screen) yang tepat, menghindari zona salin/terkontaminasi, memperkirakan debit awal, dan menetapkan area resapan yang perlu dilindungi agar penyediaan air tanah lebih berkelanjutan.
  8. Sheny Afriani (Angkatan 2021) — “Identifikasi Potensi Akuifer Menggunakan Metode Audio Domain Magnetotelluric (ADMT) di Kampung Tabalar Muara Kabupaten Berau.” Kajian ADMT memetakan akuifer, memperkirakan kedalaman–ketebalannya, dan membedakan zona tawar–asin. Peta akuifer ini membantu memilih titik pengeboran yang layak, menentukan kedalaman saringan, menghindari area berisiko intrusi asin, serta menetapkan kawasan resapan prioritas agar ketersediaan air bersih di tingkat desa lebih stabil.
  9. Oktavianus Claudio (Angkatan 2021) — “Analisis Seismisitas dan Pemetaan Kerawanan Seismik Gempa Bumi Berdasarkan Nilai PGA di Wilayah Kalimantan Periode 1923–2024.” Studi ini menghimpun data gempa 1923–2024 dan menghitung PGA untuk menyusun peta kerawanan seismik. Peta tersebut menjadi acuan tata ruang dan desain bangunan, penentuan prioritas penguatan infrastruktur, serta penempatan fasilitas penting dan sistem monitoring di area berisiko lebih tinggi.
  10. Carissa Aulia Maheswari (Angkatan 2021) — “Penerapan Model Fuzzy Logic untuk Analisis Kerawanan Banjir di Sub DAS Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.” Model fuzzy menggabungkan indikator seperti curah hujan, kemiringan, penggunaan lahan, jarak ke sungai, dan elevasi untuk menghasilkan tingkat kerawanan per wilayah. Klasifikasi ini dipakai untuk menetapkan prioritas perbaikan drainase/normalisasi, melindungi fasilitas penting, menata jalur evakuasi, dan menentukan lokasi sosialisasi serta sistem peringatan dini di area paling berisiko.
  11. Riski Rezeki Simanjuntak (Angkatan 2021) — “Pemodelan dan Estimasi Sumberdaya Mineral Emas Menggunakan Metode Sequential Gaussian Simulation di Area Eksplorasi Awak Mas, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.” Pendekatan SGS memberikan estimasi tonase–kadar sekaligus rentang ketidakpastian. Keluaran ini dipakai untuk menentukan titik bor lanjutan yang paling efektif, mengoptimalkan jarak antar-sampel, menyusun skenario kadar batas (cut-off), menilai kelayakan awal tambang, serta mendukung perencanaan tahapan penambangan dan perhitungan cadangan dengan dasar risiko yang lebih jelas.
  12. Muhammad Auzan Anshorullah (Angkatan 2021) — “Identifikasi Sebaran Intrusi Batu Granit Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner Schlumberger (Studi Kasus: PT Multi Tambangjaya Utama – MUTU).” Pengukuran resistivitas digunakan untuk membedakan tubuh granit dari batuan sekelilingnya dan menandai batas intrusi serta struktur pengontrolnya. Hasil interpretasi ini dipakai untuk mengarahkan survei lanjutan, menentukan titik bor eksplorasi yang lebih tepat, menilai hubungan intrusi–zona mineralisasi, memperkirakan arah sebaran urat/rekahan prospektif, serta memberi masukan geoteknik awal.

Ke-12 mahasiswa ini telah membuktikan kualitas keilmuan dan integritas yang tinggi, menjadikan mereka calon-calon geoscientist masa depan yang kompeten. Kami berharap hasil penelitian dan prestasi akademik mereka akan menjadi inspirasi bagi generasi mahasiswa Geofisika yang akan datang. Program Studi Geofisika FMIPA Unmul meyakini bahwa mereka akan tumbuh menjadi ilmuwan muda yang terus berkontribusi di berbagai bidang, termasuk mitigasi bencana, pengelolaan sumber daya air dan mineral, energi, serta pelestarian lingkungan. Kami, segenap sivitas akademika Program Studi Geofisika FMIPA Universitas Mulawarman, mengucapkan selamat menempuh fase kehidupan selanjutnya kepada seluruh lulusan. Teruslah berkarya, mengabdi, dan menjelajahi bumi dari sudut pandang ilmu pengetahuan.