Yudisium Gelombang I Tahun 2025: Lulusan Geofisika Siap Berkontribusi dalam Riset Kebumian

Program Studi Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan bangga melaksanakan Yudisium Gelombang I Tahun 2025 pada bulan April 2025. Kegiatan ini menandai pencapaian akademik dan menjadi momen penting bagi mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dan penelitian di tingkat sarjana. Pada gelombang ini, dua mahasiswa telah dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Sarjana Sains (S.Si) dan siap melangkah ke jenjang berikutnya, baik di dunia kerja maupun pendidikan yang lebih tinggi.

Adapun daftar mahasiswa yang diyudisium adalah sebagai berikut:

Muhammad Syahrul Arifin (Angkatan 2018), menyelesaikan skripsi berjudul "Studi Identifikasi Ketebalan Sedimen Menggunakan Metode Ground Penetrating Radar (GPR) di Waduk Benanga Samarinda Kalimantan Timur". Penelitian ini menggunakan metode GPR untuk mengamati ketebalan lapisan sedimen di bawah permukaan Waduk Benanga. Metode ini sangat bermanfaat dalam bidang geoteknik dan pengelolaan lingkungan, terutama untuk mendukung upaya pemantauan dan pengelolaan waduk sebagai sumber daya air penting bagi Kota Samarinda.

Elnanda R.J Taaluruga (Angkatan 2019), mengangkat skripsi berjudul "Interpretasi Bawah Permukaan Daerah Potensi Panas Bumi Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah Menggunakan Data Global Gravity Model Plus (GGMPLUS)". Penelitian ini menggabungkan data gravitasi global dengan interpretasi geofisika untuk memetakan potensi panas bumi. Pendekatan ini sangat relevan dalam mendukung pengembangan energi terbarukan, khususnya panas bumi,—suatu pendekatan mutakhir yang sangat relevan dengan kebutuhan energi terbarukan saat ini.

Kedua lulusan ini menunjukkan capaian riset yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan lokal, tetapi juga berkontribusi terhadap pengembangan ilmu kebumian secara lebih luas. Muhammad Syahrul, melalui pendekatan GPR-nya, membuka peluang dalam penelitian sedimentasi, pemetaan dasar waduk, serta pemantauan keamanan bendungan yang sangat dibutuhkan di daerah rawan banjir. Sementara itu, Elnanda mengintegrasikan teknologi global (GGMPLUS) untuk menjawab tantangan dalam pemetaan potensi energi panas bumi, sebuah sektor strategis dalam mendukung transisi energi nasional. Baik dari segi pengelolaan lingkungan maupun eksplorasi sumber daya energi, riset yang mereka lakukan menunjukkan bahwa mahasiswa Geofisika Unmul siap untuk berkontribusi dalam memecahkan permasalahan nyata di masyarakat.

Program Studi Geofisika Universitas Mulawarman mengapresiasi kerja keras para mahasiswa dan juga dukungan dari dosen pembimbing serta semua pihak yang telah terlibat selama proses penyusunan tugas akhir. Semoga ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama masa studi dapat menjadi bekal yang bermanfaat di masa depan, serta membuka jalan menuju karier yang sukses dan berdampak.

Sekali lagi, selamat kepada Muhammad Syahrul Arifin dan Elnanda R.J Taaluruga atas kelulusan dan pencapaiannya. Teruslah berkarya dan membawa nama baik almamater tercinta di mana pun berada!

#GeofisikaUnmul #GeoscientistMuda #YudisiumGeofisika #FMIPAUnmul #RisetGeofisika #GeofisikaUntukBangsa